Tak mau jadi Pengemis, Pak Amin Pilih Jualan Sapu

by Unknown , at 1:31 AM
Kisah perjuangan manusia dalam menggapai mimpinya memang selalu menyentuh hati. Mereka berjuang tak kenal lelah meskipun dengan keadaan yang serba kekurangan. Salah satunya adalah kisah Pak Amin Hidayat, sang penjual sapu keliling yang kakinya pincang.

Pak Amin adalah sosok pria paruh baya yang sangat tegar. Dia adalah seorang penjual sapu keliling berkaki pincang di kota Bandung. Umurnya yang sudah tua serta kekurangannya tidak menjadi penghalang baginya untuk bekerja keras demi menghidupi anak dan istrinya di kampung.

Pincang Karena Tertabrak Motor

Semenjak 20 tahun lalu, Pak Amin sudah merantau ke Bandung, meninggalkan istri dan anaknya di Ciamis untuk mencari nafkah. Bebagai usaha telah dia lakukan hingga akhirnya dia memilih berjualan barang-barang plastik seperti sekarang. Awalnya dia cukup sukses menjadi seorang pedagang barang plastik namun ujian dan halangan membuatnya harus berjuang lebih seperti sekarang ini. Setiap hari dia harus berjalan sejauh berpuluh-puluh kilometer untuk menjajakan barang dagangannya.

"Sudah tiga tahun lebih kondisi bapak seperti ini (pincang), karena ditabrak motor di Jalan Kebonjati (Bandung)," katanya ketika ditanya tentang sebab kakinya pincang. Kaki Pak Amin pincang karena kecelakaan yang dialaminya tiga tahun silam. Dia ditabrak oleh sepeda motor di Jalan Kebonjati, Bandung. Semenjak itu, Pak Amin harus berjualan dengan kondisi pincang seperti sekarang ini. Namun kepincangannya tidak menjadi halangan, dia tetap berusaha untuk bekerja walaupun harus tertatih-tatih berjalan dengan satu tongkat penyangga di kaki kanannya.

Memilih Berjualan Keliling Daripada Mengemis (SALUT!)


Pak Amin sudah tidak punya tempat bernaung lagi. Bapak empat anak ini harus tidur dari satu tempat ke tempat lain. "Saya tidur di masjid, karena sudah enggak punya tempat tinggal di Bandung," ujarnya. Meskipun demikian, dia tetap bersyukur dengan pendapatannya setiap hari. Pak Amin bisa mendapatkan Rp. 50 ribu hingga Rp. 100 ribu sehari dari jualannya. Uang tersebut biasanya akan habis untuk biaya dia makan, namun dia tidak menyerah begitu saja.

Perjuangan Pak Amin memang begitu berat. Dia adalah sosok pria yang tidak menyerah. Dia bersyukur masih diberi tenaga untuk bekerja daripada harus menjadi pengemis dan meminta-minta di jalanan. Pak Amin adalah sosok pahlawan bagi keluaraganya. Semoga Pak Amin akan selalu diberikan kesehatan untuk bekerja keras demi keluarganya. Agan aganwati, semoga kita bisa menarik pelajaran berharga dari kisah ini untuk tidak mudah menyerah karena kekurangan kita yah
Tak mau jadi Pengemis, Pak Amin Pilih Jualan Sapu
About
Tak mau jadi Pengemis, Pak Amin Pilih Jualan Sapu - written by Unknown , published at 1:31 AM, categorized as Cerita
Comment disabled
Copyright ©2013 Wanita Harus Sehat by
Sitemap
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
-->